Wednesday, September 02, 2009

Kasih-Mu melukai hatiku...

Engkau, ya Allahku…
Engkau telah mengasihi aku…
Namun kasih-Mu justru melukai aku.
Engkau telah melukai dan menembus hatiku dengan panah-panah bernyala.
Engkau telah melemparkan api yang suci ini ke dalam hatiku.
Dan api itu membawaku kepada kematian demi cinta.
Oh. Terberkatilah untuk selamanya.
Ya Penyelamatku…, Engkau telah melukai hatiku.
(DBSV V, 281)

Hati yang merindukan Tuhan

Oh Penyelamatku,
Engkau mengerti apa yang ingin diungkapkan oleh hatiku.
Hatiku menghadap Engkau, sumber belaskasihan…
Engkau mengerti harapan-harapannya,
yang hanya terarah pada-Mu,
dan hanya merindukan Engkau.
(DBSV V, 286)

Meneladan Perawan Maria

“Renungkanlah cinta kasih Perawan Maria yang Terberkati dan kerendahan hatinya, dan jadilah rendah hati di hadapan Allah.”
(SV. I, 504)

Agar Allah dicintai

“Jelas, bahwa saya telah diutus bukan hanya untuk mencintai Allah, melainkan juga agar Allah dicintai.”
(SV XII, 262)

Cinta kasih tidak dapat diam berpangku tangan

“Mari kita melihat Putera Allah. Hati yang begitu penuh kasih! Betapa cinta yang membara. Oh, Penyelamat kita! Sumber cinta yang direndahkan di hadapan siksaan keji salib! Siapakah yang memiliki cinta seperti Engkau? Saudara-saudaraku, jika kita memiliki sebagian dari cinta itu, akankah kita diam dan menyilangkan tangan kita? Akankah kita membiarkan mati segala hal yang bisa kita pelihara? Tidak, cinta kasih tidak dapat diam berpangku tangan, melainkan menggerakkan kita untuk menyelamatkan dan menghibur sesama.”
(XI, 132)

Jangan takut mengatakan kebenaran

“Kalau menyangkut kemuliaan Allah dan keselamatan orang miskin kita tidak boleh takut untuk mengatakan kebenaran.”
(SV IX, 192)

Bukan sekedar belaskasihan, melainkan keadilan

“Semoga Allah menganugerahkan rahmat yang menggerakkan hati kita untuk menolong orang-orang yang menderita, dan keyakinan bahwa dengan meringankan penderitaan mereka kita melakukan keadilan dan bukan sekedar belaskasihan!”
(SV VII, 98)

Berikan peralatan kerja

“Kalau seseorang sudah cukup kuat untuk bekerja, maka belikan segera untuk dia peralatan untuk bekerja dan jangan diberi apa-apa lagi. Sebab uang derma bukan untuk mereka yang dapat bekerja, melainkan hanya untuk orang-orang yang sakit parah, para yatim piatu, dan para jompo.”
(SV IV, 183 – 26 April 1651)

Perlu perencanaan dan koordinasi

“Cinta kasih menjadi kurang efektif, karena kurang terencana. Orang-orang miskin sering menderita bukan karena tidak ada yang sanggup menolong, melainkan karena tidak ada koordinasi.”
(SV XIII, 423)

Bukan hanya afektif, tetapi juga efektif

“Kasih terhadap orang miskin itu bukan hanya dengan lembut, tetapi juga harus efektif… melayani orang miskin dengan efektif.”
(SV IX, 593)

Kebutuhan jasmani dan rohani, dengan kata dan perbuatan

“Jika di antara kita ada yang berpikir bahwa tugas kita hanya untuk mewartakan injil kepada kaum miskin, dan bukan untuk meringankan penderitaan mereka, hanya untuk memenuhi kebutuhan rohani dan bukan kebutuhan jasmani mereka, maka saya menegaskan bahwa kita harus menolong mereka dan memastikan bahwa mereka ditolong dengan segala cara, baik oleh kita sendiri maupun oleh orang-orang lain… Melakukan hal ini berarti mewartakan injil baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan-perbuatan. Inilah cara yang paling sempurna.”
(SV XII, 87)

Friday, April 10, 2009

Dituntun melalui penderitaan

Semua jiwa yang telah diantar oleh Allah kepada kesucian, telah dituntun melalui penderitaan-penderitaan; dan Yesus sendiri, yang paling suci di antara semua orang suci, telah menghendaki melewati penderitaan-penderitaan.
(DBSV V, 234)

Ya Penyelamatku...

Ya Penyelamatku, Engkau, yang adalah kebijaksanaan yang tak tercipta, telah menerima dan merangkul kelemahan kami, kekacauan-kekacauan kami, kehinaan dan kenistaan kami, kecuali kebodohan dan dosa.
(DBSV V, 28)

Yesus tidak menghindari kematian

Begitu banyak orang yang tidak mau memanfaatkan dengan baik kematian dan sengsara Tuhan Yesus. Oh Yesus yang manis dan penuh belas kasihan, Engkau mengamati bahwa di antara manusia, bagian paling besar tidak peduli. Tetapi Engkau tidak menghindari kematian, meskipun Engkau melihat jumlah besar orang yang tak percaya itu tidak menghargainya dan jumlah besar di antara kami meremehkan dan menginjak-injak darah-Mu yang demikian berharga.
(DBSV V, 296)

Jati diri Kristus

Pada saat sengsara-Nya Putera Allah hampir kehilangan rupa manusia dan menurut pandangan orang-orang kafir Dia tampak sebagai orang gila, dan menurut pandangan orang Yahudi sebagai batu sandungan; namun demikian Dia menyebut diri-Nya pewarta injil kepada orang-orang miskin: Evangelizare pauperibus misit me.
(DBSV V, 40)

Monday, April 06, 2009

Mencurahkan hidup demi mengabdi Tuhan

“Berbahagialah mereka yang mencurahkan seluruh hidup demi pengabdian kepada Tuhan kita Yesus Kristus, seperti Dia juga telah mencurahkan hidup-Nya demi keselamatan manusia.”
(DBSV I, 182 – SV VII, 131 – 19 April 1658)

Menguasai mulut

“Para Pujangga Gereja yang suci mengatakan bahwa seorang yang berniat mengejar keutamaan-keutamaan, sebagai langkah pertama harus berusaha menguasai mulutnya.”
(DBSV V, 12)

Bila tergoda menjadi sombong

“Bila tergoda untuk menjadi sombong, kita harus menolaknya… dengan tindakan kerendahan hati dalam batin kita, atau dengan mengangkat hati kepada Allah sambil mohon keutamaan itu kepada-Nya, atau dengan mempersembahkan kepada-Nya apa yang sedang kita lakukan.”
(DBSV V, 37)

Berjiwa kristiani

“Tidak ada yang lebih berjiwa kristiani daripada pergi dari desa ke desa untuk menolong masyarakat miskin dalam usaha mencari keselamatan.”
(DBSV V, 1)

Kita hanyalah perantara

“Kemampuan yang kita miliki… maupun talenta-talenta lahiriah lain yang terdapat dalam diri kita bukanlah anugerah untuk diri kita sendiri. Kita hanyalah perantara.”
(DBSV V, 77)

Allah mencari orang dari segala macam status

“Allah tidak bersikap memilih-milih terhadap orang-orang, tetapi berkat kebaikan-Nya yang tak terhingga Dia mencari bagi Diri-Nya orang-orang dari segala macam status, asal orangnya memang dipandang sebagai orang yang baik oleh-Nya.”
(DBSV V, 23)

Seorang misionaris sejati

“Seorang misionaris sejati tak perlu memusingkan diri mengenai harta dunia, melainkan harus menyerahkan segala kekhawatirannya pada Penyelenggaraan Tuhan.”
(DBSV V, 50)

Cara hidup misionaris

“Cara hidup para misionaris merupakan cara hidup yang sesuai dengan amanat Injil, yaitu meninggalkan dan melepaskan segala-galanya, seperti para rasul, untuk mengikuti Yesus Kristus dan melakukan sesuai dengan teladan-Nya apa yang baik.”
(DBSV V, 1)

Friday, March 27, 2009

Mata yang kotor

“Mereka yang mempunyai mata yang kotor melihat segalanya kotor. Demikian pula terjadi bagi mereka yang cenderung mencela segalanya.”
(DBSV V, 167)

Memperingatkan orang secara pribadi

“Jangan sama sekali berbicara di depan umum mengenai kesalahan dan kelemahan orang lain. Kalau peringatan dinilai berguna, hendaknya dilakukan secara pribadi, dan dengan sikap yang sedapat mungkin penuh kasih dan kelembutan.”
(DBSV V, 140)

Bersungut-sungut bertentangan dengan kasih

“Hendaknya kita menjaga diri dari sikap bersungut-sungut, yang bertentangan sepenuhnya dengan semangat kasih, yang mempersatukan hati orang-orang dengan kehangatan dan keramahan.”
(DBSV V, 147)

Menghindari sikap angkuh

“Seperti orang melarikan diri dari api, demikian pula kita harus lari dari perasaan yang muncul karena sanjungan-sanjungan dan dari sikap angkuh.”
(DBSV V, 158)

Hasrat yang tidak wajar untuk maju

“Tindakan-tindakan yang menyakitkan hati kita pada umumnya bersumber dari hasrat yang tidak wajar untuk maju, dari cinta diri dan dari kebodohan…, karena adanya niat untuk mencapai tingkat keutamaan yang menonjol hanya dengan satu langkah.”
(DBSV V, 284)

Jangan terkejut bila mengalami godaan-godaan

“Semakin kita maju dalam keutamaan, maka semakin perlu kita membuka diri untuk mengalami godaan-godaan yang semakin banyak. Tak perlu merasa terkejut bila kita digoda.”
(DBSV V, 200 – 1645)

Monday, March 23, 2009

Gugur dalam pelayanan kasih

“Berbahagialah jiwa-jiwa yang telah gugur dalam pelayanan kasih.”
(SV VII, 233 – 10 Agustus 1658)

Berbahagialah yang mengabdi Kristus

“Sungguh berbahagialah mereka yang mencurahkan seluruh hidup demi pengabdian kepada Tuhan kita Yesus Kristus, seperti Dia juga telah mencurahkan hidup-Nya demi keselamatan manusia.”
(SV VII, 131 – 19 April 1658)

Evangelizare pauperibus misit me Dominus

“Oh! Betapa bahagianya mereka yang pada saat kematian dapat mengucapkan kata-kata Tuhan Yesus yang indah ini: Evangelizare pauperibus misit me Dominus!”
(DBSV V, 183 – 25 Oktober 1643)

Tugas misi

“Berkarya demi keselamatan orang-orang miskin... merupakan unsur pokok dari panggilan tugas kita, dan semua yang lain hanyalah tambahan belaka.”
(DBSV V, 181 – 25 Oktober 1643)

Sunday, March 22, 2009

Belajar secara wajar

“Hendaknya belajar secara wajar, hanya terdorong oleh keinginan untuk memperoleh pengetahuan yang berguna bagi kita sesuai dengan status kita.”
(DBSV V, 174)

Kasih dan pengetahuan harus berjalan seiring

“Hendaknya belajar dengan cara tertentu sehingga kasih dapat mengimbangi pengetahuan; … dengan cara itu mencapai kesucian dan pengetahuan yang kokoh.”
(DBSV V, 175)

Murid-murid-Nya orang-orang kasar

“Yesus ternyata memilih sebagai murid-murid-Nya orang-orang kasar yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan, supaya dengan demikian Yesus bisa mengamalkan keramahan, kerendahan hati, dan kesabaran.”
(SV VII, 137 – 1 Mei 1658)

Mutu seseorang

“Mutu seseorang tidak dapat dinilai pada saat pertobatan atau beberapa waktu sesudahnya, melainkan pada waktu dia mengalami godaan atau penderitaan.”
(DBSV V, 136)

Musibah dan berkat

“Musibah manapun akan menjadi sumber sukacita dan berkat bagi kita, bila kita menerimanya dari tangan Tuhan.”
(SV VII, 252 – September 1658)

Thursday, March 19, 2009

Tunduk kepada kehendak Allah

“Kalian harus tunduk kepada kehendak Allah dan merasa damai, dengan harapan bahwa segalanya akan berjalan dengan baik. Karena biasanya karya Allah akan memperoleh hasil yang baik justru dalam hal yang tak memberi kepuasan kepada kita.”
(SV VIII, 317 – 9 Juli 1660)

Menghadapi fitnah dan penghinaan

“Sang Penyelamat sendiri telah dicaci-maki, telah dipersalahkan dan dicela secara tidak adil. Mengapa kita mau mengeluh kalau mendapat perlakuan yang sama? Pasrahkanlah diri kepada kebaikan Allah yang tak terhingga itu, dan jangan cemas, pasti Dia akan memberi kekuatan untuk menghadapi segala percobaan.”
(SV VIII, 205-206 – 20 Desember 1659)

Tidak melakukan apa-apa kecuali mengasihi

“Sungguh baik kalau kita tidak melakukan apa-apa kecuali mengasihi! Dengan demikian kita melakukan sekaligus segala keutamaan dan menyatu dengan Yesus Kristus, sambil bekerja sama dengan Dia demi keselamatan dan penghiburan orang-orang miskin.”
(SV VIII, 162 – 8 Nopember 1659)

Hendaknya menghayati simplisitas

“Hendaknya kita menghayati keutamaan simplisitas, karena bila ada simplisitas disitu dapat ditemukan Allah, yang adalah simplisitas itu sendiri, esa secara sempurna.”
(DBSV V, 36)

Mengatakan kebenaran

Simplisitas [=kesederhanaan, ketulusan, kejujuran, kepolosan, kelurusan hati], "pertama-tama berarti mengatakan kebenaran.”
(SV XII, 172 – 14 Maret 1659)

Tuhan kita tinggal dalam orang-orang miskin

“Hendaknya anda melayani orang-orang miskin sebagai majikan anda, karena Tuhan kita tinggal dalam mereka, dan mereka dalam Tuhan kita.”
(SV XIII, 540 – 1641)

Mencari yang paling miskin dan terlantar

"Marilah kita pergi dan membaktikan diri kita dengan cinta yang baru, yaitu untuk melayani orang-orang miskin, dan bahkan mencari yang paling miskin dan terlantar."
(SV XI, 393 - Januari 1657)

Orang miskin mewakili pribadi Tuhan kita

“Inilah alasan yang membuat anda harus melayani orang-orang miskin dengan hormat, sebagai majikan anda, dan dengan bakti, yaitu bahwa mereka mewakili pribadi Tuhan kita, yang berkata: Apapun yang engkau lakukan untuk salah seorang saudaraku yang paling hina ini, engkau lakukan untuk aku.”
(SV X, 332 – 11 Nopember 1657)

Wednesday, March 18, 2009

Berkhotbah bagi diri sendiri

“Doa adalah khotbah bagi diri sendiri.”
(DBSV V, 114)

Satu kata dari Allah jauh lebih berguna

“Hendaknya kita mengangkat hati kepada Allah dan mendengarkan-Nya, karena satu kata yang kita terima dari Allah lebih berguna daripada seribu argumentasi dan semua perhitungan akal kita.”
(DBSV V, 114)

Terbuka untuk menerima yang dari Allah

“Yang dapat menguntungkan kita hanyalah apa yang diilhamkan oleh Allah dan yang berasal dari Dia.”
(DBSV V, 114)

Membuat niat-niat baik

“Inilah salah satu bagian penting, malah yang terpenting, dari meditasi, yaitu menentukan niat-niat yang baik.”
(DBSV V, 118)

Sikap dalam meditasi

“Dalam meditasi kita harus bersikap berdasarkan semangat iman…, dengan lembut, rendah hati, tanpa memaksa fantasi kita, dan dengan melibatkan terutama kehendak untuk menghasilkan niat-niat.”
(DBSV V, 124)

Syarat untuk melakukan meditasi: matiraga

“Praktek matiraga secara mutlak perlu untuk melakukan meditasi dengan baik; dan untuk itu kita harus bermatiraga bukan hanya dengan mata, lidah, telinga dan indera-indera yang lain, melainkan juga dengan bakat-bakat jiwa kita, akal, daya ingat dan kemauan.”
(DBSV V, 122)

Buah utama dari meditasi: niat yang kuat

“Buah utama dari meditasi ialah menentukan niat baik secara tegas, … mempersiapkan diri untuk melaksanakannya, dan membayangkan rintangan-rintangan yang akan muncul agar dapat kita atasi. Namun ini belum cukup, karena kebaikan, pelaksanaaan, dan buah-buahnya juga tergantung sepenuhnya pada Allah.”
(DBSV V, 118)

Bila gagal melaksanakan niat-niat

“Meskipun kita melakukan suatu kesalahan, kita tidak boleh lantas mengurangi sedikitpun kepercayaan yang Allah kehendaki dari kita, melainkan senantiasa memperbarui niat untuk bangkit dan berjaga-jaga agar tidak jatuh lagi, berkat bantuan rahmat-Nya.”
(DBSV V, 119)

Kewajiban semua untuk melayani orang miskin

“Jangan mengira bahwa kalian luput dari kewajiban berkarya demi keselamatan orang-orang miskin, karena kalian juga dapat melakukannya sesuai dengan keadaan kalian.”
(DBSV V, 185)

Tabah dalam penderitaan

“Kematian, hidup, kesehatan, penyakit, semua ini terjadi atas dasar Penyelenggaraan Ilahi, dan bagaimanapun caranya, selalu demi kebaikan dan keselamatan manusia.”
(DBSV V, 97)

Alat hina yang dipergunakan oleh Allah

“Bila Allah melakukan karya besar melalui kita, janganlah menyombongkan diri maupun merasa berpuas diri; malah sebaliknya kita harus semakin merendahkan diri dan memandang diri sebagai alat hina yang berkenan dipergunakan oleh Allah.”
(DBSV V, 77)

Waspadai kesombongan, ambisi, kecongkakan

“Kita harus berjuang tanpa henti untuk memperoleh keutamaan kerendahan hati dan menjadi semakin sempurna dalam penghayatannya, dan terutama harus berjaga-jaga terhadap segala pikiran yang dijiwai kesombongan, ambisi, dan kecongkakan.”
(DBSV V, 73)

Bertindak sesuai dengan semangat Yesus

“Tidak cukup sekedar berpuasa, mentaati peraturan-peraturan, dan melakukan tugas-tugas; tetapi semua itu harus dilakukan dengan semangat Yesus sendiri, yaitu dengan sempurna, untuk tujuan-tujuan dan dengan cara-cara yang menjiwai Dia ketika melakukannya.”
(DBSV V, 68)

Sikap ketika mendoakan orang sakit

“Bila kita berdoa kepada Allah agar memberi kesehatan kepada orang-orang yang sakit dan agar memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain, itu perlu dilakukan selalu dengan satu syarat, yaitu asal itu memang berkenan kepada Tuhan dan berguna demi kemuliaan-Nya yang paling agung.”
(DBSV V, 60)

Mengasihi Yesus secara efektif

“Mengasihi Tuhan Yesus secara efektif berarti bukan hanya mengikuti ajaran-ajaran dan pesan-pesan Tuhan Yesus, tetapi juga mengajak dunia menghargai dan mengasihi Tuhan Yesus.”
(DBSV V, 55)

Dua macam kasih

“Ada dua macam kasih, yaitu kasih afektif dan kasih efektif. Kasih efektif berarti melakukan hal-hal yang diperintahkan atau diharapkan oleh pribadi yang dikasihi.”
(DBSV V, 55)

Bahaya menganggur secara jasmani dan rohani

“Betapa berbahaya membiarkan diri dalam situasi nganggur secara jasmani maupun rohani; karena seperti ladang, meskipun tanahnya sangat baik, namun kalau selama beberapa waktu dibiarkan dalam keadaan tidak ditanami apa-apa, segera akan menghasilkan tanaman-tanaman liar dan duri.”
(DBSV V, 41)

Agar orang lainpun menjadi milik Tuhan

“Kita ini milik Tuhan, dan kita harus menginginkan agar orang lain pun menjadi milik Tuhan.”
(SV IV, 399 – 13 Juni 1652)

Tuesday, March 17, 2009

Berkenan di hadapan Tuhan dan orang miskin

“Usahakanlah sekuat tenaga agar anda semakin berkenan baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan orang miskin.”
(SV VI, 42 – 25 Juli 1656)

Mengapa sibuk mengejar jabatan?

“Andaikata Penyelenggaraan Ilahi bermaksud memanggil anda untuk menduduki jabatan…, tentu Dia tidak akan mendorong anda untuk mencari kedudukan itu, melainkan akan mendesak mereka yang berwenang… agar mau memilih anda untuk tugas tersebut.”
(SV IV, 18)

Relakan diri dituntun oleh Allah

“Jangan sampai anda mengambil kembali apa yang sudah anda berikan kepada Allah. Relakanlah diri anda untuk dibimbing dan pasti anda akan dituntun oleh Allah sendiri.”
(SV VII, 573 – 28 Mei 1659)

Penyangkalan diri

“Ingatlah bahwa anda tak pernah akan mencapai ketenangan jiwa dalam pengabdian kepada Yesus, kecuali jika anda berusaha menyangkal diri. Dia sendiri menyatakan bahwa untuk mengikuti-Nya kita harus menyangkal diri dan memanggul salib-Nya setiap hari.”
(SV VII, 573 – 28 Mei 1659)

Terarah pada pelayanan bagi masyarakat

“Kita harus menjadi sepenuhnya milik Tuhan dan sekaligus terarah pada pelayanan bagi masyarakat. Demi tujuan ini kita harus menyerahkan diri kepada Tuhan, menghabiskan diri, memberikan hidup kita. Biar kita telanjang, bila dapat dikatakan demikian, agar orang lain memperoleh pakaian.”
(SV XI, 402 – 17 Juni 1657)

Sunday, March 15, 2009

Godaan setan menuntun ke arah ekstrim

“Seringkali setan menggoda kita dengan jalan ini: bila tidak berhasil mengajak kita untuk langsung berbuat jahat, dia mendorong kita untuk mengejar kebaikan yang tinggi, yang melampaui kemampuan kita… sehingga kita tertekan di bawah beban yang terlalu berat.”
(DBSV V, 283 – 4 Agustus 1655)

Seperti air yang terus menetesi batu

“Seperti air bisa melobangi dan menembus batu dengan jatuh di atasnya tetes demi tetes, demikian pula dengan sering merenungkan kerendahan hati, kita akan tersentuh dan terdorong untuk menghancurkan cacat-cacat [kesombongan]... meskipun hati kita mungkin sekeras batu.”
(DBSV V, 246 – 11 Juni 1655)

Waspada terhadap nafsu memiliki harta

“Waspadalah. Hendaknya setiap orang menjaga dirinya… Tidak ada kejahatan seaneh apapun yang tidak dapat dilakukan oleh orang yang bernafsu memiliki harta.”
(DBSV V, 310 – 13 Agustus 1655)

Jangan sampai merusak kesehatan

“Allah memang memberi perintah kepada kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap tenaga; tetapi kebaikan-Nya sama sekali tidak menghendaki bahwa hal itu sampai mengganggu atau malah merusak kesehatan kita karena tindakan-tindakan yang berlebihan.”
(DBSV V, 280 – 4 Agustus 1655)

Uluran tangan Allah mulai bekerja

“Dimana sarana-sarana manusiawi tak berdaya, di situlah uluran tangan Allah mulai bekerja.”
(SV IV, 328 - 1 Maret 1652)

Berdoa dengan tekun

“Tangan Allah senantiasa terbuka bagi mereka yang berdoa dengan tekun, dan bantuan-Nya berlimpah bagi mereka yang hanya percaya pada kebaikan-Nya.”
(SV IV, 328 - 1 Maret 1652)

Meditasi yang baik

“Kita dapat melakukan meditasi yang baik dengan cara menempatkan diri di hadapan Allah, tanpa menekan sama sekali pikiran maupun kehendak kita.”
(SV IV, 390 - 21 Mei 1652)

Rahmat di dalam doa yang tak terkabul

“Kerapkali Allah memberi kita rahmat yang lebih besar dengan tidak meluluskan permintaan-permintaan kita daripada dengan mengabulkannya.”
(SV VII, 241 – 24 Agustus 1658)

Tidak berhenti berdoa

“Tuhan Yesus bersabda, ‘mereka yang meminta akan menerima’. Tetapi tidak dikatakan bahwa doa kita akan dikabulkan segera setelah diucapkan; dan itu supaya kita tidak berhenti berdoa.”
(SV VII, 241 – 24 Agustus 1658)

Cobaan tak pernah melebihi kekuatan kita

“Anda harus pasrah kepada Allah, yang tak pernah akan mengijinkan anda dicobai melebihi kekuatan anda.”
(SV VII, 240 – 24 Agustus 1658)

Kadang kita perlu menyendiri

“Tuhan Yesus sendiri telah menghargai kesendirian, karena selama beberapa waktu Dia mau tinggal di padang gurun; dan bagi kita selalu merupakan sumber berkat bila mengalami situasi yang sama seperti dialami oleh Tuhan dan Guru kita yang baik.”
(SV IV, 410 – 23 Juni 1652)

Satu hati dan satu jiwa

“Hendaknya kalian hidup bersama seakan-akan hanya mempunyai satu hati dan satu jiwa, agar dengan persatuan hati ini kalian menjadi gambaran yang sejati dari kesatuan Allah.”
(SV IV, 235 – 30 Juli 1651)

Saturday, March 14, 2009

Layanilah orang miskin dengan sebaik mungkin

“Hendaknya kalian melayani orang miskin dengan sebaik mungkin, dan selanjutnya serahkanlah segalanya kepada kebaikan Allah.”
(SV VII, 242 – 24 Agustus 1658)

Wednesday, March 11, 2009

Bersabar terhadap kekurangan sesama

“Kalian harus bersabar satu sama lain terhadap kekurangan masing-masing, mengingat bahwa kalian tentu ingin pula diperlakukan dengan sabar.”
(SV VII, 432 – 4 Januari 1659)

Salib yang berasal dari orang dekat

“Salib yang kita pikul setiap hari, yang berasal dari pihak sesama, tidak dapat bersumber dari siapa-siapa kecuali dari mereka yang hidup dekat dengan kita.”
(SV III, 177 - 24 April 1647)

Tak mungkin menyenangkan semua orang

“Tuhan Yesus telah menasihatkan kita untuk memikul salib setiap hari. Kalian pasti mempunyai banyak salib dalam tugas, karena kalian harus berhubungan dengan banyak orang, dan karena tidak mungkin menyenangkan semua orang.”
(SV IV, 163 – 22 Maret 1651)

Tuesday, March 10, 2009

Nasihat bagi yang sedang belajar

“Belajar hendaklah menjadi pekerjaan yang paling penting bagi anda, selain berusaha untuk semakin berkenan kepada Tuhan dengan menjalankan keutamaan-keutamaan-Nya.”
(SV VII, 624 – 28 Juni 1659)

Mohon dijiwai keramahan

“Semoga Tuhan sudi menjiwai kita dengan keramahan-Nya yang agung itu, agar kelembutan memancar dari perkataan dan perbuatan kita… dengan demikian kita tidak mengecewakan sesama dan bisa berguna bagi mereka.”
(SV VI, 388 – 6 Agustus 1657)

Bukan untuk mengabdi keinginan sendiri

“Anda tidak menyerahkan diri kepada Allah untuk mengabdi keinginan anda, melainkan untuk tunduk kepada kehendak-Nya.”
(SV VI, 129 – 12 Nopember 1656)

Tak semua keinginan yang baik dari Roh Kudus

“Tidak semua keinginan, betapapun baik, berasal dari Roh Kudus.”
(SV VI, 129 – 12 Nopember 1656)

Kasih adalah api yang menggerakkan

"Kasih adalah api yang senantiasa menggerakkan; orang yang sudah dijiwai oleh api ini akan terus menerus didorong, terus-menerus digiatkan.”
(DBSV V, 279 – 4 Agustus 1655)

Kemalasan yang melawan kasih

“Tak pernah memikirkan kasih, tak pernah atau jarang melakukan tindakan kasih, itu adalah kelalaian, adalah kemalasan melawan kasih, yang sesungguhnya tak pernah berhenti bergerak.”
(DBSV V, 284 – 4 Agustus 1655)

Jiwa yang terbakar oleh kasih

“Kalau kasih tinggal dalam satu jiwa pasti kasih itu akan menjiwai seluruh kemampuannya, tak pernah istirahat.”
(DBSV V, 279 – 4 Agustus 1655)

Pembuka pintu hati

“Kelembutan dan keramahan membuka pintu hati.”
(DBSV. V, 86)

Jangan menyerah pada kelemahan

“Tak pernah bunga-bunga mawar dapat dipetik kecuali di tengah-tengah duri; begitupun tindakan-tindakan terpuji hanya dapat dihasilkan oleh keutamaan-keutamaan di tengah-tengah kelemahan-kelemahan.”
(SV II, 17 - 1 Pebruari 1640)

Yang dari Roh Tuhan dan yang dari roh jahat

“Keinginan-keinginan yang berasal dari Tuhan itu lembut dan membiarkan hati tetap tenang; sebaliknya gejolak yang datang dari roh jahat itu membuat hati bergelora dan tidak tenang.”
(SV VII, 418 – 27 Desember 1658)

Friday, March 06, 2009

Menghayati kehadiran Allah

“Kesadaran akan kehadiran Allah akan membantu kalian untuk menunaikan segala kewajiban setiap hari, … untuk melakukan kehendak Allah dalam segala hal.”
(SV IV, 162 – 18 Maret 1651)

Salib

“Kebahagiaan kita terletak pada salib; sebagaimana Tuhan Yesus tidak mau masuk dalam kemuliaan-Nya kecuali melalui banyak pengalaman pahit.”
(SV VII, 232 – 10 Agustus 1658)

Hanya untuk kemuliaan Allah

“Dalam segala kegiatan berjuanglah hanya untuk mencari kemuliaan Allah dan menyenangkan Dia.”
(SV VIII, 318 – 9 Juli 1660)

Tuhan menolong pada saat yang tepat

“Tuhan tidak lalai menolong kita pada saat yang tepat, yaitu setelah dari pihak kita sendiri melakukan apa yang mungkin kita lakukan.”
(SV VII, 547 - 14 Mei 1659)

Kasih adalah ratu semua keutamaan

“Kasih adalah ratu semua keutamaan; maka kita harus rela meninggalkan segalanya demi kasih.”
(SV VII, 456 - 12 Pebruari 1659)

Demi kasih, demi Allah, demi orang miskin

“Betapa besar penghiburan yang akan anda alami saat kematian tiba, karena telah menghabiskan seluruh hidup untuk tujuan serupa yang mendorong Yesus memberikan hidup-Nya sendiri, yaitu demi kasih, demi Allah, demi orang miskin.”
(SV VII, 382 - 24 Nopember 1658)

Allah memberikan yang terbaik

“Apa yang Allah berikan kepada kita adalah yang terbaik bagi kita, meskipun tidak menyenangkan kodrat kita dan bertentangan dengan harapan kita.”
(SV VII, 241 – 24 Agustus 1658)

Jalan menuju surga

“Tidak mungkin kita sampai di surga kecuali melalui penderitaan. Inilah aturan umum. Tetapi tidak berarti bahwa semua orang yang menderita akan memperoleh keselamatan, melainkan mereka yang menderita dengan senang hati demi kasih kepada Yesus Kristus.”
(SV VII, 240 – 24 Agustus 1658)

Carilah Allah dalam segala kegiatan

“Carilah Allah dalam segala kegiatan dan jangan ragu-ragu.”
(SV VI, 497 – 29 September 1657)

Saling menerima dan memaafkan

“Salah satu bentuk terpenting dari cinta kasih ialah saling menerima dan saling memaafkan.”
(SV VI, 45 – 26 Juli 1656)

Bertumbuh dari hari ke hari

“Hendaknya anda terus berjuang untuk menghayati keutamaan-keutamaan dan untuk bertumbuh dari hari ke hari dalam kasih dan dalam usaha meneladani Tuhan kita.”
(SV VI, 42 - 25 Juli 1656)

Orang baik diuji dalam percobaan

“Tuhan membiarkan percobaan-percobaan dialami oleh orang-orang terbaik sebagai ujian bagi mereka dan sebagai sumber pahala.”
(SV V, 617 - 17 Mei 1656)

Siap-siaga menghadapi segala kemungkinan

“Kita harus menyesuaikan diri dengan kehendak Allah baik dalam situasi yang merepotkan maupun situasi yang menyenangkan yang terus saling berganti. Karena itu dari kita dibutuhkan sikap siap-siaga untuk segalanya dan sikap tidak terikat sama sekali pada diri kita sendiri.”
(SV IV, 280 – 29 Nopember 1651)

Penderitaan bisa menjadi rahmat

“Marilah selalu siap sedia memanfaatkan dengan baik kesusahan dan segala kejadian hidup kita untuk mencapai kebahagiaan kekal…., dan menyadari bahwa kesempatan untuk menderita dalam pelayanan-Nya merupakan suatu rahmat.”
(SV IV, 174 - 16 April 1651)

Warisan kita adalah orang miskin

“Warisan kita, saudara-saudaraku, adalah orang miskin; ya, orang miskin: pauperibus evangelizare misit me.”
(SV 17 Mei 1658)

Thursday, March 05, 2009

Dipenuhi semangat belaskasih

“Dipenuhi dengan semangat belaskasih… kita memiliki kewajiban untuk melayani orang-orang yang paling papa, orang-orang yang paling terabaikan, dan yang paling dibebani oleh kesusahan baik jasmani maupun rohani.”
(DBSV V, 104)

Ngeri terhadap dosa

“Bila ada jiwa yang benar-benar dipenuhi semangat pertobatan, maka dia akan merasa begitu ngeri terhadap dosa.”
(DBSV V, 3)

Pembina atau pendidik yang baik

“Berbahagialah kalian, karena melalui pengabdian, kelembutan, keramahan, kesopanan, dan kerendahan hati, kalian menyalurkan roh ilahi ke dalam jiwa-jiwa.”
(DBSV V, 13)

Kasih adalah jiwa semua keutamaan

“Kasih adalah jiwa semua keutamaan, dan kerendahan hatilah yang menarik dan menjaga keutamaan-keutamaan itu.”
(DBSV V, 1)

Kebijaksanaan yang sejati

“Kebijaksanaan yang sejati mengharuskan akal kita tunduk pada pesan-pesan Injil dan memberi kita suatu pedoman yang kokoh, yaitu selalu menilai segala-galanya berdasarkan penilaian Yesus sendiri.”
(DBSV V, 67)

Tidak cukup berbuat baik saja

“Marilah menghayati semangat Yesus agar bisa meneladani tindakan-Nya, karena tidak cukuplah berbuat baik, tetapi perlu melakukannya dengan baik sesuai teladan Yesus.”
(DBSV V, 68)

Orang yang bijaksana dan yang tidak

“Orang yang tidak bijaksana tidak peduli mengenai cara, waktu, dan tujuan yang wajar…, sementara orang yang bijaksana bertindak dengan hati-hati dan dengan demikian segalanya dilakukan dengan tepat dari segala sudut.”
(DBSV V, 66)

Keutamaan Kebijaksanaan

“Keutamaan kebijaksanaan… mendorong kita untuk menyingkirkan dari pembicaraan hal-hal yang bertentangan dengan Allah atau merugikan sesama atau maksud mencari pujian bagi diri sendiri atau maksud lain yang kurang baik.”
(DBSV V, 66)

Hanya mencari Allah

“Marilah hanya mencari Allah dan Dia akan mengusahakan bagi kita sahabat maupun segala-galanya yang lain, sehingga kita tidak akan kekurangan suatu apapun.”
(DBSV V, 48)

Tidak ada kasih tanpa keadilan

“Sama sekali tidak ada kasih yang tak disertai keadilan; juga tidak ada kasih yang mengijinkan kita bertindak melebihi apa yang boleh kita lakukan berdasarkan akal yang sehat.”
(SV II, 54 - 17 Juni 1640)

Allah itu laksana sumur

“Allah mencurahkan kepada kita rahmat-Nya sesuai kebutuhan kita. Allah itu laksana sumur dan setiap orang menimba air dari padanya sesuai kebutuhannya.”
(DBSV V, 154 – 19 Januari 1642)

Tahu berterima kasih

“Kita harus sungguh waspada, agar kita tidak jatuh dalam sikap tak tahu berterima kasih terhadap orang-orang yang baik, karena kebaikan yang telah mereka lakukan untuk kita.”
(DBSV V, 209 – 9 April 1651)

Saat sakit dapat menjadi sumber berkat

“Justru dalam keadaan sakit itulah iman dapat dihayati secara mengagumkan, pengharapan bersinar secara cemerlang, sikap pasrah dan kasih kepada Allah serta semua keutamaan mendapat kesempatan sangat luas untuk dipraktekkan.”
(DBSV V, 96)

Akar setiap kejahatan

“Kerakusan, sikap kikir, cinta kepada harta adalah sumber segala macam kejahatan. Siapa yang tunduk pada nafsu ini mempunyai dalam dirinya asal, sumber, dan akar setiap kejahatan.”
(DBSV V, 309 – 13 Agustus 1655)

Bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani

“Orang yang berambisi untuk memerintah tidak memiliki semangat Tuhan Yesus. Karena Penyelamat kita ini sama sekali tidak datang ke dunia untuk dilayani, melainkan untuk melayani orang lain.”
(DBSV V, 187)

Wednesday, March 04, 2009

Gunanya Retret

“Retret yang baik merupakan suatu pembaharuan total: orang yang telah melakukan retret menjadi manusia baru… untuk mengenakan Yesus Kristus, supaya dalam segala kesempatan melaksanakan kehendak Allah yang amat suci.”
(DBSV V, 129)

Sikap orang yang pandai

“Dijiwai oleh semangat saling menghargai…, orang yang pandai harus mempunyai sikap penuh hormat terhadap kelemahan-kelemahan orang yang tidak pandai, dalam hal yang bukan kesalahan dan dosa.”
(DBSV V, 92)

Hati-hati bila sedang marah

“Bila seorang merasa digerakkan oleh kemarahan, hendaknya berhenti bertindak dan juga berhenti berbicara, dan terutama jangan mengambil keputusan apapun, sampai nafsu ini menjadi tenang.”
(DBSV V, 47)

Mengasihi

“Mengasihi seseorang, sesungguhnya, berarti mengharapkan yang baik bagi orang itu.”
(DBSV V, 55)

Bersandar pada Allah

“Marilah menaruh seluruh kepercayaan kita kepada Allah, karena bila kita bersandar pada keuntungan manusiawi atau pada kekayaan, maka saat itulah Allah akan menarik diri dari kita.”
(DBSV V, 48)

Peganglah kebenaran abadi

“Hanyalah kebenaran-kebenaran abadi dapat memenuhi hati kita dengan aman.”
(DBSV V, 39)

Tuesday, March 03, 2009

Dijiwai oleh api kasih

“Kalau kasih tinggal dalam satu jiwa pasti kasih itu akan menjiwai seluruh kemampuannya; tak pernah istirahat; kasih itu adalah api yang senantiasa menggerakkan; orang yang sudah dijiwai oleh api ini akan terus menerus didorong, terus-menerus digiatkan.”
(DBSV V, 279 – 4 Agustus 1655)

Apapun, demi kasih kepada Allah

“Oh! Betapa besar kebahagiaan kita bila kita senantiasa menyenangkan Allah, bila apa saja yang kita lakukan kita kerjakan demi kasih kepada Allah dan untuk berkenan pada-Nya.”
(DBSV V, 237 – 30 April 1655)

Tugas Paling Penting

“Pikirkanlah, saudara-saudaraku, bahwa bagi Tuhan Yesus yang dianggap paling penting ialah berkarya demi orang miskin. Bila Dia berkarya demi orang yang bukan orang miskin, itu dilakukan-Nya sebagai tugas sampingan.”
(DBSV V, 183 – 25 Oktober 1643)

Hati-hati Dengan Ambisi

“Allah tidak mengutus kita untuk mendapat kedudukan dan tugas-tugas terhormat, tidak juga untuk bertindak dan berbicara dengan maksud pamer dan menonjolkan kekuasaan, melainkan untuk melayani orang-orang miskin.”
(DBSV V, 80)

Jangan Bersikap Diskriminatif

“Jangan memperlakukan orang dengan sikap membeda-bedakan; orang miskin harus kita layani seperti orang kaya, malah dengan perhatian yang lebih besar, karena sikap ini lebih sesuai dengan cara hidup Yesus di dunia.”
(DBSV V, 22)

Monday, March 02, 2009

Meninggalkan Tuhan hanya untuk Tuhan

“Kalau ada suatu alasan yang dapat dibenarkan untuk meninggalkan doa, maka alasan itu ialah melayani orang miskin. Meninggalkan Tuhan hanya untuk Tuhan… itu namanya bukan meninggalkan Tuhan…”
(SV 30 Mei 1647)

Orang miskin adalah tuan dan guru kita

"Marilah mengakui di hadapan Allah bahwa orang-orang miskin itu tuan-tuan dan guru kita, dan bahwa kita tidak pantas mempersembahkan pelayanan kita yang kecil saja."
(SV XI, 393 - Januari 1657)

Sama dengan melayani Yesus sendiri

“Di dalam melayani orang miskin, anda melayani Yesus Kristus sendiri. Anda melayani Kristus dalam pribadi orang miskin.”
(SV IX, 252 – 13 Pebruari 1646)

Meninggalkan Tuhan untuk berjumpa Tuhan lagi

“Bila anda terpaksa meninggalkan doa untuk melayani orang miskin, jangan cemas, karena itu berarti meninggalkan Tuhan untuk berjumpa lagi dengan Tuhan dalam diri orang miskin.”
(SV 31 Juli 1634)

Allah memilih orang miskin

“Allah telah memilih orang-orang miskin itu untuk menjadikan mereka kaya dalam iman.”
(SV 25 Januari 1643)

Tindakan kasih yang paling agung

"Apakah ada tindakan kasih yang lebih agung daripada memberikan diri secara total untuk orang-orang yang mengalami kesusahan dan meringankan penderitaan mereka?"
(SV 24 Nopember 1658)

Menjumpai Allah dalam diri orang miskin

“Sepuluh kali sehari kalian akan mengunjungi orang miskin, maka sepuluh kali sehari kalian akan menjumpai Allah disitu… Kalian mengunjungi rumah orang miskin, tetapi disitu kalian menjumpai Allah.”
(SV)

Orang miskin menampilkan wajah Kristus

“Tidak boleh menilai orang-orang miskin dari penampilan atau dari sikap lahiriah… baliklah medali, dan kalian, dalam terang iman, akan melihat bahwa orang-orang miskin itu menampilkan kepada kita wajah Putera Allah.”
(DBSV. V, 40).

Sekaligus pandai dan rendah hati

“Oh! Betapa sulit menjumpai seorang yang benar-benar pandai dan sekaligus benar-benar rendah hati!”
(DBSV. V, 174)

Kuasailah ilmu, tapi jangan sombong

“Ilmu memang dibutuhkan… dan celakalah mereka yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik! Tetapi kita harus sangat berhati-hati… karena pengetahuan menjadikan orang sombong.”
(DBSV. V, 175)

Mendampingi orang miskin

“Kalau kita bertanya kepada Tuhan Yesus: Tuhan telah datang ke dunia untuk melakukan apa? ‘Mendampingi orang miskin’. Untuk apa lagi? ‘Mendampingi orang miskin’.”
(DBSV. V, 149)

Evangelizare Pauperibus

“Tuhan kita Yesus Kristus telah datang ke dunia dengan tujuan utama membantu orang-orang miskin dan mendampingi mereka. Misit me evangelizare pauperibus.”
(DBSV. V, 148)

Berjuang menjadi rendah hati

“Kita harus berjuang menjadi rendah hati, karena semakin seseorang menghayati kerendahan hati, semakin dia akan penuh kasih terhadap sesama.”
(DBSV. V, 1)

Sopan santun dan rela saling menghargai

“Keutamaan keramahan… menyebabkan kita bersikap sopan santun dan rela saling menghargai dalam pergaulan kita.”
(DBSV. V, 89)

Keramahan dan pergaulan yang baik

“Keramahan adalah jiwa dari pergaulan yang baik dan karena itu membuat pergaulan menjadi bukan hanya berguna, melainkan juga menyenangkan.”
(DBSV. V, 89)

Lembut dan ramah

“Tidak ada orang yang lebih tekun dan kuat dalam kebaikan daripada mereka yang lembut dan ramah.”
(DBSV. V, 85)

Kesabaran sebagai keutamaan

“Kesabaran adalah keutamaan yang sempurna. Betapa bahagia seseorang ketika dia menderita demi cinta kepada Allah.”
(SV X, 181)

Kelembutan Hati

“Kelembutan hati! Kelembutan hati! Oh, betapa indah keutamaan ini. Kelembutan dan kerendahan hati adalah dua saudara kembar yang sangat rukun dan tak terpisahkan, seperti halnya ketulusan dan kebijaksanaan.”
(SV XII, 184)

Semangat Kerendahan Hati

“Semangat kerendahan hati terutama berarti menempatkan diri terus-menerus dalam kesanggupan untuk merendahkan diri tanpa henti dalam semua situasi, baik secara batiniah maupun secara lahiriah.”
(SV I, 184 - 15 Januari 1633)

Obat mujarap terhadap perasaan antipati

“Kerendahan hati adalah obat mujarap terhadap perasaan antipati. Karena berkat kerendahan hati itu, kita menjadi lemah lembut dan cenderung menghargai orang lain lebih daripada diri kita sendiri.”
(SV VI, 45 - 26 Juli 1656)

Kelurusan Hati

“Kelurusan hati berarti… mengerjakan segala sesuatu demi kasih akan Allah.”
(SV XII, 302)

Jangan berliku-liku dan sembunyi-sembunyi

“Kelurusan hati mengantarkan kita langsung kepada Allah dan kepada kebenaran, tanpa berliku-liku dan tanpa sikap sembunyi-sembunyi.”
(DBSV. V, 36)

Membaca buku-buku yang baik dan berguna

“Kita harus berusaha memperkaya jiwa kita dengan semangat rohani, sama seperti dengan ilmu, dan untuk itu hendaknya kita membaca buku-buku yang baik dan berguna.”
(DBSV. V, 35)

Gunanya Studi atau Belajar

“Studi akan menjadi sarana bagi kita untuk menuju Allah… dan akan meningkatkan kemampuan kita untuk menghasilkan buah bagi sesama.”
(DBSV. V, 35)

Sunday, March 01, 2009

Mengasihi Allah dengan cucuran keringat

“Marilah mengasihi Allah, marilah mengasihi Allah… tetapi dengan menyingsingkan lengan baju dan dengan cucuran keringat kita.”
(SV XI, 40)

Berilah aku seorang pendoa

“Berilah aku seorang pendoa dan ia akan mampu melaksanakan segala sesuatu.”
(SV XI, 83)

Harta Tersembunyi dalam Penyelenggaraan Ilahi

“Betapa besar harta tersembunyi yang ada dalam Penyelenggaraan Ilahi dan betapa Tuhan kita dimuliakan oleh mereka yang mengikutinya.”
(SV I, 68)

Menularkan Kegembiraan

“Jika seseorang mengandung kegembiraan dalam hatinya, ia tak akan bisa menyembunyikannya. Kamu akan dapat melihat pada wajahnya.”
(SV X, 147)

Tahu Bersyukur

“Sikap tak bersyukur adalah kejahatan yang paling jahat.”
(SV VIII, 37)

Hidup seperti Yesus Kristus

“Ingatlah bahwa kita hidup dalam Yesus Kristus oleh kematian Yesus Kristus… dan agar mati seperti Yesus Kristus kita perlu hidup seperti Yesus Kristus.”
(SV I, 295)

Kristus akan memberikan kita semangat-Nya

“Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah memanggil kita untuk meneladani cara hidup-Nya, akan memberi kita bagian pada semangat-Nya, dan akhirnya pada kemuliaan-Nya juga.”
(SV III, 203 – 15 Juni 1647)

Jangan tergesa-gesa bertindak

“Pertimbangkan segalanya di hadapan Tuhan…, manfaatkan waktu untuk menimbang-nimbang dengan matang…, dan ikuti langkah demi langkah Penyelenggaraan Ilahi.”
(SV II, 206-208 - 7 Desember 1641)

Mengerjakan tugas dengan semangat Kristus

“Hendaklah anda mulai mengerjakan tugas dengan semangat Yesus Kristus sendiri. Untuk maksud ini hendaklah anda menghormati kebijaksanaan, kewaspadaan, kelembutan, dan kecermatan Yesus sendiri.”
(SV I, 175 - 28 Nopember 1632)

Ujian Kesabaran

“Seringkali Allah mau membangun kebaikan-kebaikan yang kokoh di atas kesabaran mereka yang sedang mengusahakan kebaikan itu, dan untuk itu Dia menguji mereka dengan aneka percobaan.”
(SV IV, 289 - 21 Desember 1651)

Tuhan memilih waktunya sendiri

“Karya Tuhan berhasil bukan pada saat yang kita harapkan, melainkan pada saat yang Dia kehendaki.”

(SV III, 626 – 25 Maret 1650)

Biarkanlah Tuhan Berkarya

“Kita harus pasrah kepada Tuhan dalam segala tindakan-Nya dan siap menerima segala kemungkinan… Biarkanlah Tuhan berkarya. Dia akan menyelesaikan segalanya tanpa kita ikut memikirkannya.”

(SV V, 24 – 10 Oktober 1653)

Keinginan yang disertai sikap pasrah

“Meskipun Tuhan mengulur waktu, namun Dia akan menunjukkan bahwa Dia merestui keinginan kita, asalkan keinginan itu disertai sikap pasrah kepada kehendak-Nya.”

(SV III, 627 – 25 Maret 1650)

Perlunya Ketekunan, Kesabaran, dan Doa

“Tuhan sering menangguhkan suatu niat yang suci bagi mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Ini dilakukan-Nya agar mereka akhirnya memperoleh hasil yang baik melalui pekerjaan yang tekun, melalui kesabaran dan doa.”

(SV III, 627 – 25 Maret 1650)