Thursday, March 05, 2009

Dipenuhi semangat belaskasih

“Dipenuhi dengan semangat belaskasih… kita memiliki kewajiban untuk melayani orang-orang yang paling papa, orang-orang yang paling terabaikan, dan yang paling dibebani oleh kesusahan baik jasmani maupun rohani.”
(DBSV V, 104)

Ngeri terhadap dosa

“Bila ada jiwa yang benar-benar dipenuhi semangat pertobatan, maka dia akan merasa begitu ngeri terhadap dosa.”
(DBSV V, 3)

Pembina atau pendidik yang baik

“Berbahagialah kalian, karena melalui pengabdian, kelembutan, keramahan, kesopanan, dan kerendahan hati, kalian menyalurkan roh ilahi ke dalam jiwa-jiwa.”
(DBSV V, 13)

Kasih adalah jiwa semua keutamaan

“Kasih adalah jiwa semua keutamaan, dan kerendahan hatilah yang menarik dan menjaga keutamaan-keutamaan itu.”
(DBSV V, 1)

Kebijaksanaan yang sejati

“Kebijaksanaan yang sejati mengharuskan akal kita tunduk pada pesan-pesan Injil dan memberi kita suatu pedoman yang kokoh, yaitu selalu menilai segala-galanya berdasarkan penilaian Yesus sendiri.”
(DBSV V, 67)

Tidak cukup berbuat baik saja

“Marilah menghayati semangat Yesus agar bisa meneladani tindakan-Nya, karena tidak cukuplah berbuat baik, tetapi perlu melakukannya dengan baik sesuai teladan Yesus.”
(DBSV V, 68)

Orang yang bijaksana dan yang tidak

“Orang yang tidak bijaksana tidak peduli mengenai cara, waktu, dan tujuan yang wajar…, sementara orang yang bijaksana bertindak dengan hati-hati dan dengan demikian segalanya dilakukan dengan tepat dari segala sudut.”
(DBSV V, 66)

Keutamaan Kebijaksanaan

“Keutamaan kebijaksanaan… mendorong kita untuk menyingkirkan dari pembicaraan hal-hal yang bertentangan dengan Allah atau merugikan sesama atau maksud mencari pujian bagi diri sendiri atau maksud lain yang kurang baik.”
(DBSV V, 66)

Hanya mencari Allah

“Marilah hanya mencari Allah dan Dia akan mengusahakan bagi kita sahabat maupun segala-galanya yang lain, sehingga kita tidak akan kekurangan suatu apapun.”
(DBSV V, 48)

Tidak ada kasih tanpa keadilan

“Sama sekali tidak ada kasih yang tak disertai keadilan; juga tidak ada kasih yang mengijinkan kita bertindak melebihi apa yang boleh kita lakukan berdasarkan akal yang sehat.”
(SV II, 54 - 17 Juni 1640)

Allah itu laksana sumur

“Allah mencurahkan kepada kita rahmat-Nya sesuai kebutuhan kita. Allah itu laksana sumur dan setiap orang menimba air dari padanya sesuai kebutuhannya.”
(DBSV V, 154 – 19 Januari 1642)

Tahu berterima kasih

“Kita harus sungguh waspada, agar kita tidak jatuh dalam sikap tak tahu berterima kasih terhadap orang-orang yang baik, karena kebaikan yang telah mereka lakukan untuk kita.”
(DBSV V, 209 – 9 April 1651)

Saat sakit dapat menjadi sumber berkat

“Justru dalam keadaan sakit itulah iman dapat dihayati secara mengagumkan, pengharapan bersinar secara cemerlang, sikap pasrah dan kasih kepada Allah serta semua keutamaan mendapat kesempatan sangat luas untuk dipraktekkan.”
(DBSV V, 96)

Akar setiap kejahatan

“Kerakusan, sikap kikir, cinta kepada harta adalah sumber segala macam kejahatan. Siapa yang tunduk pada nafsu ini mempunyai dalam dirinya asal, sumber, dan akar setiap kejahatan.”
(DBSV V, 309 – 13 Agustus 1655)

Bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani

“Orang yang berambisi untuk memerintah tidak memiliki semangat Tuhan Yesus. Karena Penyelamat kita ini sama sekali tidak datang ke dunia untuk dilayani, melainkan untuk melayani orang lain.”
(DBSV V, 187)