Wednesday, March 18, 2009

Berkhotbah bagi diri sendiri

“Doa adalah khotbah bagi diri sendiri.”
(DBSV V, 114)

Satu kata dari Allah jauh lebih berguna

“Hendaknya kita mengangkat hati kepada Allah dan mendengarkan-Nya, karena satu kata yang kita terima dari Allah lebih berguna daripada seribu argumentasi dan semua perhitungan akal kita.”
(DBSV V, 114)

Terbuka untuk menerima yang dari Allah

“Yang dapat menguntungkan kita hanyalah apa yang diilhamkan oleh Allah dan yang berasal dari Dia.”
(DBSV V, 114)

Membuat niat-niat baik

“Inilah salah satu bagian penting, malah yang terpenting, dari meditasi, yaitu menentukan niat-niat yang baik.”
(DBSV V, 118)

Sikap dalam meditasi

“Dalam meditasi kita harus bersikap berdasarkan semangat iman…, dengan lembut, rendah hati, tanpa memaksa fantasi kita, dan dengan melibatkan terutama kehendak untuk menghasilkan niat-niat.”
(DBSV V, 124)

Syarat untuk melakukan meditasi: matiraga

“Praktek matiraga secara mutlak perlu untuk melakukan meditasi dengan baik; dan untuk itu kita harus bermatiraga bukan hanya dengan mata, lidah, telinga dan indera-indera yang lain, melainkan juga dengan bakat-bakat jiwa kita, akal, daya ingat dan kemauan.”
(DBSV V, 122)

Buah utama dari meditasi: niat yang kuat

“Buah utama dari meditasi ialah menentukan niat baik secara tegas, … mempersiapkan diri untuk melaksanakannya, dan membayangkan rintangan-rintangan yang akan muncul agar dapat kita atasi. Namun ini belum cukup, karena kebaikan, pelaksanaaan, dan buah-buahnya juga tergantung sepenuhnya pada Allah.”
(DBSV V, 118)

Bila gagal melaksanakan niat-niat

“Meskipun kita melakukan suatu kesalahan, kita tidak boleh lantas mengurangi sedikitpun kepercayaan yang Allah kehendaki dari kita, melainkan senantiasa memperbarui niat untuk bangkit dan berjaga-jaga agar tidak jatuh lagi, berkat bantuan rahmat-Nya.”
(DBSV V, 119)

Kewajiban semua untuk melayani orang miskin

“Jangan mengira bahwa kalian luput dari kewajiban berkarya demi keselamatan orang-orang miskin, karena kalian juga dapat melakukannya sesuai dengan keadaan kalian.”
(DBSV V, 185)

Tabah dalam penderitaan

“Kematian, hidup, kesehatan, penyakit, semua ini terjadi atas dasar Penyelenggaraan Ilahi, dan bagaimanapun caranya, selalu demi kebaikan dan keselamatan manusia.”
(DBSV V, 97)

Alat hina yang dipergunakan oleh Allah

“Bila Allah melakukan karya besar melalui kita, janganlah menyombongkan diri maupun merasa berpuas diri; malah sebaliknya kita harus semakin merendahkan diri dan memandang diri sebagai alat hina yang berkenan dipergunakan oleh Allah.”
(DBSV V, 77)

Waspadai kesombongan, ambisi, kecongkakan

“Kita harus berjuang tanpa henti untuk memperoleh keutamaan kerendahan hati dan menjadi semakin sempurna dalam penghayatannya, dan terutama harus berjaga-jaga terhadap segala pikiran yang dijiwai kesombongan, ambisi, dan kecongkakan.”
(DBSV V, 73)

Bertindak sesuai dengan semangat Yesus

“Tidak cukup sekedar berpuasa, mentaati peraturan-peraturan, dan melakukan tugas-tugas; tetapi semua itu harus dilakukan dengan semangat Yesus sendiri, yaitu dengan sempurna, untuk tujuan-tujuan dan dengan cara-cara yang menjiwai Dia ketika melakukannya.”
(DBSV V, 68)

Sikap ketika mendoakan orang sakit

“Bila kita berdoa kepada Allah agar memberi kesehatan kepada orang-orang yang sakit dan agar memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain, itu perlu dilakukan selalu dengan satu syarat, yaitu asal itu memang berkenan kepada Tuhan dan berguna demi kemuliaan-Nya yang paling agung.”
(DBSV V, 60)

Mengasihi Yesus secara efektif

“Mengasihi Tuhan Yesus secara efektif berarti bukan hanya mengikuti ajaran-ajaran dan pesan-pesan Tuhan Yesus, tetapi juga mengajak dunia menghargai dan mengasihi Tuhan Yesus.”
(DBSV V, 55)

Dua macam kasih

“Ada dua macam kasih, yaitu kasih afektif dan kasih efektif. Kasih efektif berarti melakukan hal-hal yang diperintahkan atau diharapkan oleh pribadi yang dikasihi.”
(DBSV V, 55)

Bahaya menganggur secara jasmani dan rohani

“Betapa berbahaya membiarkan diri dalam situasi nganggur secara jasmani maupun rohani; karena seperti ladang, meskipun tanahnya sangat baik, namun kalau selama beberapa waktu dibiarkan dalam keadaan tidak ditanami apa-apa, segera akan menghasilkan tanaman-tanaman liar dan duri.”
(DBSV V, 41)

Agar orang lainpun menjadi milik Tuhan

“Kita ini milik Tuhan, dan kita harus menginginkan agar orang lain pun menjadi milik Tuhan.”
(SV IV, 399 – 13 Juni 1652)